05 Agustus 2025
Durensari 1 Agustus 2025 — Warga Dusun Durenombo 1 dan Durenombo 2, Desa Durensari, kembali menggelar adat tradisi Nyadran Saparan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur pada Hari Jumat Kliwon, 5 Sapar 1959 Jawa / 1 Agustus 2025 M. Kegiatan ini dipusatkan di Pepunden Dewi Sikembaran, tempat yang diyakini sebagai petilasan Nyi Dewi Sinto dan Nyi Dewi Sekar Taman, dua tokoh perempuan yang secara turun-temurun diyakini sebagai pelopor awal peradaban di wilayah Durenombo sejak abad ke-7 Masehi.
Tradisi Nyadran ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat terhadap berkah dan keselamatan yang telah dilimpahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, serta bentuk penghormatan spiritual terhadap leluhur. Prosesi adat ini ditandai dengan pemotongan 11 ekor kambing, yang kemudian dimasak secara gotong-royong oleh kaum laki-laki lalu ditempatkan kedalam takir yang terbuat dari daun pisang sesuai dengan tradisi turun-temurun.
Kegiatan ini diselenggarakan secara swadaya oleh masyarakat Dusun Durenombo 1 dan 2, dengan peran serta aktif warga dari luar Desa Durensari yang ikut menjaga kelestarian budaya leluhur ini. Kehadiran masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa, menambah khidmat dan semarak suasana acara.
Tradisi Nyadran Saparan ini turut dihadiri oleh Camat Bagelen beserta Forkompincam, Kepala Desa Durensari dan perangkatnya, Ketua BPD, lembaga desa, tokoh masyarakat, dan ratusan warga lainnya.
Puncak acara ditandai dengan doa bersama yang dipimpin tokoh masyarakat sebagai bentuk permohonan keselamatan, berkah panen, serta kerukunan antarwarga. Setelah itu, dilanjutkan dengan kenduri agung dan pembagian daging kambing kepada seluruh hadirin sebagai simbol kebersamaan dan keberkahan.
Tradisi ini menjadi salah satu kekayaan budaya lokal yang terus dijaga keberlangsungannya dari generasi ke generasi, sebagai wujud cinta masyarakat terhadap sejarah dan warisan nenek moyang.